Friday, May 29, 2009

Areola

Areola? ia adalah bagian organ wanita yang dikagumi kaum lelaki sepanjang jaman. Tapi apa itu areola?Areola adalah lingkaran berwarna lebih gelap dari payudara disekitar puting Mengapa punya sifat khusus warnanya yang lebih gelap? Inilah jawabannya.

Dalam ilmu anatomi, areola atau areolae, berasal dari bahasa latin "area" yang berarti ‘tempat terbuka’, adalah kulit berwarna gelap yang mengelilingi puting payudara manusia (areola mammae). Namun ternyata sebutan areola tidak hanya untuk payudara saja, ternyata kata areola ini juga digunakan untuk menyebut lingkaran kecil daerah yang terinfeksi di sekitar jerawat atau bisul.

Mengapa areola memiliki perbedaan warna dari daerah payudara lainnya? sebenarnya merupakan tanda pembatas dimana saluran susu dan kelenjar mammary berada. Dengan sebuah Pemeriksaan pada puting wanita dewasa, akan ditemukan beberapa lubang kecil yang tertata rapi secara radial (memutar) di ujung puting (lactiferous ducts) dimana ASI keluar saat menyusui.

Lubang-lubang kecil lain di areola adalah kelanjar sebaceous yang dikenal dengan kelenjar Montgomery yang memproduksi pelumas untuk menjaga sekitar puting saat dihisap bayi ataupun dipompa. Bintil kelenjar Montgomery akan terlihat jelas timbul di permukaan areola. Jaringan ini membantu aliran laktosa yang menjaga payudara agar tidak lecet saat menyusui.

Penyebab lain adalah melimpahnya dua polimer, yaitu eumelanin, zat warna kulit (pigment) coklat dan pheomelanin pigmen merah. Secara genetis, dua polimer ini diturunkan untuk menentukan warna areola. Mulai dari kuning pucat sampai hampir hitam, namun umumnya cenderung lebih cerah pada orang yang berwarna kulit cerah dan lebih gelap pada orang berwarna kulit lebih gelap. Secara individu, areola juga berubah sepanjang waktu, sejalan tubuh merespon perubahan hormonal karena menstruasi, pengobatan, dan menuanya usia. Saat paling mudah mengenali areola bertambah gelap adalah selama kehamilan. Pemulihan ke warna semula terjadi setelah kelahiran, namun kembali lagi, beragam antar indivvidu.

Bentuk dan ukuran areola juga bervariasi, pada wanita dewasa biasanya lebih lebar dari pria ataupun gadis sebelum masa pubertas. Areola manusia hampir semuanya berbentuk lingkaran, namun banyak pria yang memiliki areola berbentuk elips.

Diameter areola pria umumnya sekitar 2,5 cm, sedangkan wanita dewasa umumnya 3 cm, wanita yang pernah melahirkan sekitar 10 cm. Sedangkan wanita yang sedang menyusui atau memiliki payudara yang lebih besar cenderung memiliki areola yang lebih besar.

Source: RahasiaPayudara.com

Tuesday, May 19, 2009

Puting

Dalam anatomi makhluk mamalia, puting susu (nipple) atau mammary papilla atau teat merupakan kulit dimana terdapat 15-20 lubang keluaran (outlet) saluran susu (lactiferous ducts) yang tertata secara silindris mengelilingi ujung puting. Kulit puting memiliki banyak syaraf-syaraf khusus yang sensitif terhadap rangsangan.

Secara fisiologis, puting berfungsi untuk memberikan ASI ke bayi. ASI diproduksi di dalam kelenjar susu (mammary glands) selama masa menyusui. Meski produksi ASI pada pria mungkin terjadi, puting susu pria tidak disarankan untuk disusu.

Bayi mamalia berinsting dasar kehidupan untuk menggerakkan kepalanya dan membawa mulutnya mencari puting susu saat wajahnya menempel di kulit ibunya. Begitu puting ditemukan, mulutnyapun segera menghisapnya.

Mamalia secara tipikal memiliki puting berjumlah genap, dan tertata secara berpasangan (berhadapan). Jika puting tidak tampak, mungkin itu tanda awal adanya kanker payudara. Puting terbentuk saat manusia masih berupa janin (embryo) disepanjang ‘garis-garis susu’ (milk lines). Hampir semua mamalia memiliki puting jamak (lebih dari satu).

Jumlah total puting adalah jumlah total anak yang dapat dilahirkan pada satu kali kelahiran, dan setengah dari jumlah puting merupakan rata-rata jumlah anak yang dilahirkan dalam satu kali kelahiran.

Sebagai contoh, manusia. Puting wanita ada dua. Dua adalah jumlah bayi maksimal yang dapat dilahirkan dalam satu kali kehamilan berupa anak kembar. Namun rata-rata wanita melahirkan seorang bayi. Bayi kembar 3, 4 dan seterusnya merupakan kejadian luar biasa dengan probabilitas sangat-sangat kecil.

Pada mamalia primitif (monotreme seperti platypus di Australia), kelenjar susunya kosong dan menempel di kulit tanpa puting. Pada makhluk cetacean seperti ikan paus, bayinya tidak melakukan hisapan ke puting induknya karena struktur mulutnya. Puting paus tidak seperti mamalia lainnya. Tidak dengan dihisap, tapi keluarnya air susu karena kekuatan otot tubuh induk yang berhubungan dengan kelenjar susu. Bayi paus akan memasukkan tonjolan puting ke mulutnya, sang induk kemudian memompakan air susu ke dalam mulut si bayi.

Hampir semua manusia memiliki dua puting pada tubuhnya, terletak (hampir) di tengah-tengah payudaranya dan dikelilingi oleh area sensitif yang berwarna yang bernama areola. Janin manusia mengalami perkembangan beberapa puting disepanjang garis-garis susu (milk lines) yang dimulai dari axilla (ketiak) turun sepanjang otot perut terus sampai kedua selangkangan kiri dan kanan. Puting-puting ini akan menghilang sebelum kelahiran, namun ada juga kemungkinan tidak menghilang. Jika hal ini terjadi maka disebut supernumerary nipples atau polythelia, biasanya kosong tidak ada kelenjar susunya, kalaupun ada kemungkinannya sangat kecil.

Garis Susu dan Supernumerary Nipple

Garis Susu dan Supernumerary Nipple

Kelebihan Puting Sering Terjadi Di Sekitar payudara

Kelebihan Puting Sering Terjadi Di Sekitar Payudara

Zat warna kulit (pigment) puting dan areola adalah pigment cokelat (eumelanin) dan lebih banyak mengandung pigment merah (pheomelanin). Paparan suhu dingin dan menyusui merupakan penyebab utama puting mengalami ereksi. Ereksi puting merupakan bentuk refleks pilomotor yang menyebabkan puting dan areola berbintil-bintil.


Rangsangan seksual juga dapat menyebabkan puting ereksi. Puting dan areola pria dan wanita merupakan reseptor erotis, bahkan mampu membuat seseorang mengalami orgasme. Kondisi ini biasanya disebut orgasme payudara. Meski mampu membuat orgasme saat diberi rangsangan, puting bukanlah organ seksual manusia karena semua manusia pria dan wanita memiliki puting..

Rata-rata puting wanita berukuran sekitar 1 cm. Saat hamil dan menyusui akan lebih panjang dan biasanya permanen (tidak kembali ke bentuk semula). Kehamilan juga meningkatkan pigmentasi, maka areoala dan puting biasanya lebih gelap saat hamil dan menyusui. Tonjolan puting dibentuk oleh sel otot silindris dan di areola terdapat bintil-bintil kecil yang disebut ‘Montgomery bodies’. Kelenjar Montgomery berisi pelumas agar saat wanita menyusui kulit areola dan puting tidak lecet.

Terkadang bayi (laki dan perempuan) saat lahir menghasilkan air susu. Hal ini disebut ‘witch’s milk’; yang disebabkan pengarih estrogen ibu saat dalam kandungan dan bereaksi terhadap bayi. Hal ini normal-normal saja dan akan berhenti beberapa hari setelah kelahiran.

Source: RahasiaPayudara.com



Tuesday, May 5, 2009

Tempe Bagi Kesehatan Payudara


Apakah benar tempe/ kedelai, dapat mencegah kanker payudara?

Dengan bukti ilmiah bahwa kedelai untuk pencegahan kanker penyakit meningkat. Kacang-kacangan yang kaya protein berpotensi tinggi terhadap pencegahan kanker payudara, terutama jika dikonsumsinya sejak masa pubertas.

Peneliti di Georgetown Medical Center dalam laporan riset yang dipublikasikan British Journal of Cancer, menganjurkan bahwa perempuan sejak masa ABG sebaiknya mengonsumsi makanan yang terbuat dari kedelai/tempe, jika Anda tidak ingin resiko kanker payudara. Dalam kedelai, dianggap oleh para peneliti terkandung zat kimia penting bernama genistein, yang dapat melawan kanker.

Meski begitu masih banyak kendala yang harus diatasi oleh sebagian besar peneliti dalam penggunaan zat genistein dalam kedelai ini. Mereka harus memastikan bahwa kedelai dapat digunakan dalam cara yang tepat untuk melindungi para wanita dari penyakit yang mematikan ini.
Penentuan waktu tampaknya penting dalam penggunaan makanan bioaktif ini dan jika kita bisa mengungkapkan mengapa zat ini dapat melindungi, maka kita bisa menyediakan pencegahan kanker payudara dalam cakupan yang lebih luas,´ ungkap peneliti Leena Hilaviki-Clarke PhD, profesor onkologi dari Lombardi Comprehensive Cancer Center di Georgetown.

Walaupun ada berbagai teori sementara yang menjelaskan hubungan kedelai dengan pencegahan kenker. ¨Namun saat ini belum ada penjelasan yang meyakinkan tentang mengapa efek penurunan risiko kanker ini lebih kuat selama masa kanak-kanak dan awal pubertas,¨ tambahnya.

Sejauh ini, masih ada tiga penelitian mengenai manfaat kedelai pada masa pubertas dan dampak terhadap perkembangan kanker payudara tahap lanjut. Dua penelitian difokuskan pada wanita Asia yang mengonsumsi kedelai dalam menu kesehariannya.

Riset-riset ini mengindikasikan bahwa kedelai menawarkan efek perlindungan yang sangat kuat - yakni sekitar 50 persen penurunan risiko kanker payudara - ketika dikonsumsi selama masa kanak-kanak dan awal remaja.

Penelitian ini menunjukkan bahwa kedelai memberikan efek perlindungan yang sangat kuat - sekitar 50 persen pengurangan resiko kanker payudara - saat dikonsumsi selama masa kanak-kanak dan awal remaja.


Menurut Hilakivi-Clarke, sebagian besar bukti melalui serangkaian penelitian pada tikus. Dari pengujian pada hewan, data eksposur selama pra-pubertal, genistein homogen dengan pengurangan resiko kanker. Genistein pada perkembangan janin ataupun pada masa dewasa tidak menunjukkan efek perlindungan yang sama.


Pengujian pada tikus menunjukkan bahwa penggunaan genistein pada masa pubertas dapat menekan Kadar TEB (terminal End buds) atau struktur yang mendukung pertumbuhan dari jaringan sel epitel binatang menyusui, di mana rantai selnya melapisi saluran Susu dan di dalam sel-sel epithelial inilah kanker payudara berkembang.

Dengan begitu, kita semua mnyadari bahwa mengkonsumsi tempe adalah sehat dan tentu saja murah.

Source: RahasiaPayudara.com